Daisypath Anniversary tickers

Monday, January 3, 2011

Curhat Colongan #02

Capek rasanya, harus menghadapi hal-hal semacam ini (lagi?)
Entah sampai kapan harus terus-menerus diuji. Eh lupa, ujian itu tidak pernah berhenti.
Lucu ya, saya benci orang-orang egois. Di sisi lain saya benci dengan diri saya sendiri yang susah menjadi egois. selalu menghiraukan persepsi orang, perasaan orang, dan segala hal yang membuat ruwet. capek !
Baiklah, mari diuraikan satu-persatu tentang ketidakpentingan yang ternyata cukup mengganggu pikiran ini. Pertanyaannya, ada apa?  Menurut saya pribadi, masalah utama terletak pada persepsi dan norma-norma yang berseberangan. Yang dianggap baik bagi orang, belum tentu baik bagi saya. Begitupun hal yang dianggap wajar, ternyata bagi saya itu tidak wajar. Mudahnya adalah, silahkan merasionalkan dan melogiskan apapun itu. Lalu memutar sudut pandang dan melihatnya dengan cara yang berbeda. Orang merepotkan semacam itu memang bakal selalu ada. Satu pergi, datang satu lagi. Baru selesai lepas dari itu, sudah dikasih lagi ulah si ini. Geregetan rasanya. Saya pengen jadi orang egois, jadi orang nyusahin, nggak perlu mikirin kepentingan apalagi perasaan orang lain. Gimana rasanya jadi orang yang bertindak dengan dasar keinginan pribadi. Saya pengen mencaci-maki orang-orang seperti itu, tapi siapa tahu sebenarnya tanpa disadari saya adalah bagian dari mereka. Ha ha. Ada orang-orang yang terluka dengan kelakuan saya, dan saya malah menikmatinya sambil tertawa-tawa. Bisa jadi.
Untungnya, kalau bisa disebut untung, sahabat-sahabat saya bukan tipe yang akan membela saya, entah saya benar atau salah. Mereka selalu mengingatkan, menguatkan dengan cara yang mungkin sadis, sarkas, frontal, tapi logis. Mulai dari teori marginalisasi sampai pemberontakan. O.O Saya sampai pusing gara-gara teori yang susah nyangkut di otak.
Jalan tengahnya sementara ini, Bismillah, saya tidak akan melakukan apa-apa. Mungkin lebih bagus mendoakan, biar nyadar. Yaaah Tuhan pasti punya rencana, entah apa. Seringkali skenarionya memang terlalu luarbiasa untuk diduga. Bersenang-senang saja. Nggak usah peduli orang lain, suatu saat semuanya bakal terbuka kan. Saya hanya perlu yakin pada diri-sendiri dan tidak memusingkan hal-hal sialan macam ini. Oya, antisipasi juga penting, karena saya bahkan nggak tahu apa yang sedang menunggu besok. Jerk, ketawa aja deh. Hari gini saya cuma butuh dikasih sabar sama kebaikan hati yang banyak. Nggak muluk-muluk. Masih ada aja kelakuan remove-meremove acc social networking. :)) Feel free to hate me, but I won't.  (dee)

PS : saya nggak pengen bergalau ria, saya cuma lagi share biar rada lega. :*

No comments:

Post a Comment